diferensiasi-sosial

Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenis-jenis Konsep Diferensiasi Sosial

Rate this post

Definisi diferensiasi sosial

diferensiasi-sosial

Diferensiasi sosial adalah pembedaan antar anggota masyarakat berdasarkan kelompok horizontal, tanpa memandang keberadaan golongan lain.

Perbedaan diferensiasi sosial hanya didasarkan pada latar belakang dan perbedaan ciri dan karakteristik, baik fisik, biologis maupun sosial.

Bentuk diferensiasi sosial

Pada dasarnya setiap masyarakat majemuk karena selalu ada perbedaan. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa fakta. Namun kenyataan tersebut adalah adanya perbedaan dalam hal agama, ciri fisik, budaya (suku), pekerjaan dan juga perbedaan gender.

Diferensiasi sosial menurut ras, suku, suku, jenis kelamin (gender) dan agama dibahas secara rinci di bawah ini dari berbagai sudut pandang.

1. Diferensiasi sosial berdasarkan ras

Ras adalah sekelompok orang yang sangat berbeda dari kelompok lain dalam hal keturunan, mis. B. Warna kulit, bentuk wajah, warna rambut, warna mata, bentuk hidung, dll. Perbedaan ras ini sangat penting karena sangat mempengaruhi adanya interaksi sosial.

Ras manusia yang berbeda di dunia

Ada banyak jenis ras manusia di muka bumi ini. Ada tiga ras utama yang memisahkan kelompok manusia di dunia, di antaranya sebagai berikut:

  • Ras putih (Caucasoi)
    Ras putih ini memiliki ciri fisik hidung yang sempit, perawakan tinggi, warna kulit cerah, rambut lurus dan bergelombang, serta wajah dan daerah yang menonjol.
  • Ras kulit kuning dan coklat (Mongoloid)
    Ras kulit kuning ini memiliki ciri fisik seperti wajah datar, pangkal hidung rendah, pipi menonjol, celah mata sangat keriput, rambut hitam lurus tebal, dan warna kulit kekuningan.
  • Ras Hitam (Negroid)
    Ras hitam ini memiliki ciri fisik seperti warna kulit gelap, rambut keriting, hidung sangat lebar, kelopak mata lurus, dan bibir montok.

2. Diferensiasi sosial berdasarkan agama

Pengelompokan sosial ini biasa terjadi karena perbedaan agama yang dianut setiap masyarakat. Pengelompokan ini bergantung pada sejauh mana agama dan kepercayaan diwakili oleh masyarakat. Klasifikasinya murni horizontal dan tidak ada tujuan dalam menentukan grade atau coating.

Dalam kehidupan bermasyarakat, hak dan kewajiban masyarakat tidak dibedakan berdasarkan agamanya. Dengan kata lain, diferensiasi sosial berbasis agama berguna untuk mewujudkan integrasi.

3. Diferensiasi sosial menurut suku (etnis)

Suku atau suku bangsa adalah sekelompok orang dengan ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari kelompok lain dalam masyarakat. Kesatuan kelompok terkait dengan warisan atau keturunan, budaya, kebangsaan, agama, atau kombinasi dari hal-hal tersebut.

Kelompok etnis ini memiliki budaya sendiri-sendiri. Budaya ini diturunkan dari warisan nenek moyang mereka dan juga merupakan hasil asimilasi antara budaya nenek moyang mereka dengan budaya lain.

4. Diferensiasi sosial berdasarkan marga (hubungan)

Marga adalah kelompok kekerabatan atau dengan kata lain merupakan kesatuan sosial yang didasarkan pada kesamaan hubungan darah (genealogi) dalam masyarakat. Perlu dicatat bahwa anggota satu klan tidak lebih tinggi dari klan lainnya.

Klan ini ada dalam masyarakat yang menganut sistem kekerabatan sepihak. Sistem kekerabatan sepihak ini merupakan sistem kekerabatan yang menarik garis silsilah suatu partai, yang dijelaskan secara singkat dan jelas di bawah ini:

  • Patrilinial
    Penguasa patril adalah garis paternal yang menarik. Misalnya seperti masyarakat Batak.
  • Matrilineal
    Matrilineal adalah garis ibu yang menarik. Misalnya masyarakat Minangkabau.

5. Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin (gender)

Diferensiasi spesifik gender merupakan diferensiasi peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Gender berbeda dengan gender karena gender itu sendiri berkaitan dengan kategori biologis, sedangkan gender adalah kategori sosial dan sumbernya berasal dari nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Perbedaan antara pria dan wanita adalah perbedaan horizontal. Pada dasarnya kedudukan laki-laki dan perempuan adalah sama karena memiliki kesempatan yang sama, status dan peran yang sama. Pada masyarakat tertentu sistem sosial laki-laki memiliki kedudukan yang lebih tinggi atau sebaliknya perempuan memiliki kedudukan yang lebih tinggi.

Demikian penjelasan tentang pentingnya diferensiasi sosial, bentuk dan tipe. Semoga apa yang telah dijelaskan diatas semoga bermanfaat untuk anda. Terima kasih

Sumber :